Tingkatkan Mutu Pendidikan, Tujuh Guru SMP Negeri 1 Kuta Panjang Ikuti PPG

Admin | 11 Oktober 2024, 10:01 am

Kuta Panjang, Pojokpost – Sebanyak 7 guru di SMP Negeri 1 Kuta Panjang, Kabupaten Gayo Lues mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG). Pasalnya, PPG tersebut dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan akan mampu mencetak guru yang lebih berkualitas serta meningkatkan mutu pendidikan. 

 

Ketuju guru SMP Negeri 1 Kuta Panjang yang mengikuti PPG, yaitu Said Zulkifli, Rita Wati, Hayati Rahmi, Ermawati, Asmara, Yusrah Dani dan Citrawati Yuni. 

Kepala SMP Negeri 1 Kuta Panjang Zainal Abidin, S.Pd. I, mengatakan, bahwa guru yang mengikuti PPG melalui online, sesuai peraturan Permendikbud No 19 Tahun 2024 tentang, Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program pendidikan lanjutan yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan sarjana pendidikan maupun non – pendidikan, agar kompetensi yang diperlukan untuk menjadi seorang memiliki guru rofesional. 

Hasilnya, kata Zainal Abidin, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas para peserta dan menambah kepercayaan diri peserta berada di depan kelas. Dalam Pasal 2 Permendikbud Nomor 19 Tahun 2024 dijelaskan, bahwa PPG bertujuan untuk pemenuhan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional guru sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan. 

“Sebagai kepala sekolah, tugas dan tangung jawab saya, adalah menghimbau agar guru dapat profesional dan saya lebih banyak berurusan dengan administratif serta tata kelola sekolah, tapi saya sungguh amat yakin para peserta PPG akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya,” kata Zainal Abidin kepada media ini, Jum’at 11 Oktober 2024 di ruang kerjanya. 

Lebih lanjut Zainal Abidin menambahkan, PPG dalam jabatan merupakan bentuk mengembangan diri untuk meningkatkan kualitas diri pendidik dalam pembelajaran, disesuaikan dengan Kurikulum Merdeka. Mendalami kurikulum dari proses awal pembuatan modul ajar sampai dengan implementasi di kelas, adalah salah satu materi yang diberikan. 

“Dalam proses pembuatan modul, memang dibutuhkan kreativitas pendidikan untuk menciptakan pembelajaran yang menarik bagi peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik,” ujarnya.

Masih di katakan Zainal Abidin, sedikitnya ada tiga alasan kenapa PPG Dalam Jabatan itu penting diikuti, katanya menambahkan. Pertama, karena setelah mengikuti PPG, bekal pengetahuan untuk mengajar para peserta bertambah. Kedua, ada banyak pengetahuan baru, misalnya tenang kebutuhan peserta didik yang berbeda-beda, maka diperlukan pembelajaran terdiferensiasi. 

“Karena itu menurut saya, kesempatan PPG adalah sebuah tantangan yang harus dijalankan untuk pengembangan diri pendidik di masa depan dalam menyiapkan generasi Pancasila,” katanya.

Ketiga, peserta ingin segera mempraktikkan bagaimana membuat proses pembelajaran kreatif kepada peserta didik, setelah memperoleh kiat-kiat dari dosen PPG. “Tiga point itu minimal yang telah diperoleh peserta PPG, sehingga menambah tingkat kepercayaan diri peserta. Banyak hal baru yang guru peroleh saat mengikuti PPG. 

Manfaat dari mengikuti program PPG sangat signifikan, lanjut Zainal Abidin, baik bagi individu sistem maupun pendidikan secara keseluruhan. Bagi guru, program ini memberikan pengakuan profesional dan sertifikasi yang diakui oleh pemerintah, yang bisa meningkatkan peluang karir dan kesejahteraan. 

Sementara itu, bagi sistem pendidikan, kehadiran guru-guru profesional yang terlatih melalui PPG diharapkan, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil pendidikan siswa. Sehingga menciptakan generasi yang lebihu nggul, dan kompetitif di masa depan,” tutup Zainal Abidin. 

Salah satu guru SMP Negeri 1 Kuta Panjang Ermawati mengatakan, PPG dilaksanaan pembelajaran secara online dan tugas mandiri, serta presentasi peserta, semua mengerjakan dan mengumpulkan dengan baik. Para peserta juga aktif dalam berinteraksi dan berbagi pengalaman,” jelasnya. 

Ermawati menambahkan, PPG yang saya ikuti sungguh telah membuka wawasan dirinya dalam menjalankan proses pembelajaran di kelas. “Kini saya jauh lebih siap dan percaya diri di hadapan murid-murid di depan kelas. 

Sebelum mengikuti PPG, kelas saya pasif, karena belum mendapatkan bagaimana cara membuat kelas bisa hidup dan menyenangkan. “Kini semuanya telah berubah, karena saya sudah punya bekal untuk itu. Sebagai guru SMP Negeri 1 Kuta Panjang, saya akan menularkan apa yang telah saya peroleh dari PPG ke guru-guru di sekolah saya,” katanya. (Pur) 

Berita Terkait